Bagi sebagian anggota Paduan Suara, lagu lagu wajib nasional itu seperti air putih bening yang mulus meluncur saat menyanyikan nya. Dengan solmisasi sederhana, dinamika yang cenderung konstan maka kadang saat sebuah lagu wajib tersebut mengalun kadang tidak menimbulkan kesan apapun kecuali..owwhhh..lagu ini ya?
Berbilang lagu wajib dinyanyikan saat diadakan upacara wisuda universitas: Mengheningkan Cipta, Padamu Negeri, Satu Nusa Satu Bangsa, Syukur atau tambahan Hari Merdeka, Maju tak gentar saat diadakan upacara bendera.
Kemudian meningkat ke lagu lagu yang harus dinyanyikan saat lomba seperti Peralihan, Bumiku Indonesia, dan lagu lagu dengan komposisi yang lumayan susah dinyanyikan oleh kami yang berfestival saat itu. saat itu kami jarang menyanyikan lagu lagu gospel, gothic atau yang dinyanyikan dalam lomba lomba sekarang. Bahkan melihat partitur tim paduan suara PSM Undip yang berlomba sekarang, dengan angka yang dicoret semua itu...seperti siap untuk membabat keinginan bernyanyi kembali.
Tapi, hei...inilah saatnya kita menantang diri kita kembali. OK, lagu ini memang sangat gampang bagi yang terbiasa menyanyikan lagu lagu dengan tingkat kesulitan tinggi...tapi ijinkan kami untuk sementara melihat lagi, menatap lagi angka angka not itu. Biarkan kami untuk sementara waktu melangkah tertatih untuk bisa kembali ke berjalan tegak, kemudian berlari dan berlari kencang menyambut dunia yang tak terbatas itu.
Jadi buat kita semua, apakah sebulan ke depan kita bisa mewujudkannya menjadi sebuah lagu yang utuh.....mari kita jawab tantangan pertama ini : INDONESIA PUSAKA :)
No comments:
Post a Comment